Menu

Mode Gelap

News ยท 3 Agu 2025 WITA

Saldy, Putra Gowa, Si Tukang Batu Ke Panggung Tapak Suci Dunia, Air Mata Haru Iringi Prestasinya.


					Saldy, Putra Gowa, Si Tukang Batu Ke Panggung Tapak Suci Dunia, Air Mata Haru Iringi Prestasinya. Perbesar

 

Gowa, baktionline.id

Lelaki Saldy, 30 tahun, pekerjaan sehari-hari adalah tukang batu. Bahkan, jika lagi menganggur–pekerjaan apa pun dilakoninya yang penting halal, agar bisa menghidupi tiga buah hatinya, Al Madinah (7), Al Afiah S (6) dan Muzzammil (3). Tapi siapa sangka, di tengah keterbatasan ekonomi itu, dia mampu berada di panggung dunia Tapak Suci di Malang.

Gemuruh sorak sorai para atlet dari 24 negara ditambah 24 provinsi di Indonesia yang membahana di gedung olah raga Pertamina Universitas Brawijaya, tak membuat Saldy gamang. Lelaki dengan postur tubuh yang cukup tinggi, 175 cm, mencoba mengayuh harapannya dengan tatapan nanar ke matras pertandingan.

“Saya harus menang. Ini untuk anak-anakku. Ini untuk istriku,” ucapnya lirih, Rabu 30/7 sebelum pertandingan, dengan pakaian merahnya yang berstrip kuning.

Saat ia mampu menumbangkan lawan-lawannya yang cukup tangguh, seperti dari Banten dan Kalimatan—ada perasaan membuncah, ia berlari ringan ke tribun penonton bersalaman dengan para pelatih dan official, saling berpelukan, bersalaman-ada air mata mengambang di sana.

“Luar biasa. Semangat, tunjukkan bahwa kamu bisa mengangkat nama Gowa,” ujar Rusmanto, Sekum Tapak Suci 177 Putra Muhammadiyah Gowa, Jumat 1/8.

“Pendekar, doakan saya semoga saya bisa masuk final” lirih Saldy.

Tapi toh impian itu tumbang di tangan Jabar. Ada kesedihan yang mendalam, menoreh luka yang cukup dalam. Menunduk keluar lapangan. “Tidak apa-apa, prestasi ini sudah luar biasa. Tak semua atlet bisa capai seperti ini,” ujar Arifuddin Saeni, Ketua Pimda 177 Putra Muhammadiyah Gowa, sembari menyemangati.

Saldy yang beristrikan Fasrika, tidak menyangka, namanya akan menorehkan prestasi di dunia pencak silat–sebab, hobi yang digelutinya selama ini adalah sepak bola.

Bertemu dengan mentornya, Sidiq Maulana, membuat dia berubah haluan. Di Tapak Suci, Saldy ditempa dengan latihan simultan. Tak heran, dalam waktu singkat pola permainan mulai terlihat.

“Kami lakukan observasi dan Saldy memiliki bakat yang bisa berkembang di dunia silat,” ujar Sidiq, Senin4/8.
(Bawa Karaeng, Isra)

Artikel ini telah dibaca 103 kali

isra ds badge-check

Wartawan

Baca Lainnya

Bentuk Dukungan Konkret Terhadap Pemerintah, GRIB Gowa Kawal Gerakan Rehabilitasi dan Penghijauan Hutan

21 Desember 2025 - 02:44 WITA

Ketegasan Plt Kepala UPTD KPH Jeneberang Jaga Hutan di Dukung aktifis dan Mahasiswa

20 Desember 2025 - 08:47 WITA

Tanam 10 Ribu Pohon, Bupati Gowa Ajak Semua Elemen Bersinergi Jaga Hutan dan Pegunungan

20 Desember 2025 - 01:51 WITA

Sentra Gakkumdu Gowa Terbaik I Tingkat Nasional Kategori Edukatif dan Inovatif

11 Desember 2025 - 19:42 WITA

Karang Taruna Bontoala Gerak Cepat Ringankan Beban Korban Kebakaran Di Taborong

9 Desember 2025 - 06:36 WITA

Kunjungi Korban Kebakaran, Bupati Gowa Salurkan Bantuan dan Rehabilitasi Rumah

21 November 2025 - 23:11 WITA

Trending di News