Gowa, baktionline id
Kabar duka menyelimuti tim pemenangan pasangan calon (paslon) Husniah Talenrang – Darmawangsyah Muin (Hati Damai). Salah satu tim inti paslon Hati Damai di Pilkada Gowa, Indar dikabarkan meninggal dunia.
Indar merupakan Koordinator Divisi Protokoler paslon Hati Damai. Ia meninggal dunia di usia 30 tahun setelah hampir sepekan dirawat di Rumah Sakit Dadi akibat stroke.
Calon Bupati terpilih Kabupaten Gowa Husniah Talenrang, Husniah mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian sosok yang memiliki kontribusi besar dalam perjuangan Hati Damai di Pilkada Gowa.
“Saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas kepergian adinda Indar. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Almarhum adalah sosok yang sangat berjasa dalam kemenangan Hati Damai,” ujar Husniah melalui sambungan telepon, Senin (9/12/2024).
Indar dikenal sebagai figur yang penuh dedikasi. Di balik layar, kerja kerasnya sebagai pemandu acara menjadi salah satu kunci sukses paslon Hati Damai dalam menjalin silaturahmi dan mengukuhkan tim pejuang di 167 desa dan kelurahan di Kabupaten Gowa. Kepergiannya meninggalkan luka mendalam bagi seluruh anggota tim.
Ketua Tim Kabupaten Hati Damai, Rahmansyah juga mengenang sosok Indar sebagai pribadi yang amanah dan penuh tanggung jawab. Ia mengaku secara pribadi yang meminta Indar untuk memegang tugas sebagai Koordinator Divisi Protokoler.
“Tugas yang ia emban dijalankan dengan sangat baik. Saya sering memuji perannya. Indar adalah orang baik, sangat baik. Banyak rencana kebaikan yang belum sempat kita wujudkan bersama. Semoga kepergiannya husnul khotimah dan surga menjadi tempatnya,” ujar Rahmansyah dalam grup WhatsApp tim.
Kepergian Indar juga mendapat perhatian dari tokoh-tokoh politik di barisan koalisi Hati Damai. Mereka hadir melayat di kediaman almarhum di Kecamatan Parigi, menyampaikan doa dan penghormatan terakhir untuk sosok yang dikenal ramah dan berdedikasi tinggi.
“Indar, peranmu sangat besar dalam kemenangan kami. Kepergianmu meninggalkan kekosongan yang sulit digantikan. Selamat jalan, sahabat. Kebaikanmu akan selalu kami kenang,” ungkap Rahmansyah menutup pesannya dengan penuh haru.
(Bawa Karaeng, Isra)