Gowa, baktionline.id
Pengadaan buku Amaliah Ramadan pada sekolah-sekolah di Kabupaten Gowa jadi perhatian legislator Gowa
Khususnya buku Amaliah Ramadan untuk kelas 1-2 Sekolah Dasar (SD)
Legislator Gowa Komisi 4 DPRD Gowa yang membidangi pendidikan, H Amir Mappasomba Daeng Sila kepada awak media saat dikonfirmasi mengatakan kemampuan berpikir anak usia kelas 1-2 SD masih terbatas.
Sehingga hal ini menjadi alasan, pihak dewan melarang sekolah membeli buku Amaliah Ramadan untuk anak didik kelas 1 dan 2 SD karena dianggap tak efisien.
“Thinking Still atau kemampuan berpikir murid kelas 1-2 masih tahap praoperasional , belum bisa mencerna dan memahami materi berat seperti yang ada di dalam buku Amaliah Ramadan,” ujar H. Sila, sapaan akrabnya, Selasa 25 Februari 2025
Terkait larangan itu, Legislator Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengaku telah melakukan pertemuan dengan pejabat terkait di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Gowa, Senin 24 Februari 2025.
Dalam pertemuan itu, Amir menegaskan kepada Disdik Gowa agar melarang sekolah membeli buku Amaliah Ramadan untuk kelas 1 dan 2 SD.
“Pada intinya, kita bolehkan pengadaan buku Amaliah Ramadan ini, hanya saja, khusus untuk kelas 1 dan 2 SD dicut karena tidak efisien,” terang H Sila.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, buku Amaliah Ramadan itu dibanderol dengan harga Rp12 ribu per unit. Isinya, sebanyak 15 lembar. Di dalamnya berupa kuisioner kegiatan murid selama bulan suci. Selain SD, buku Amaliah Ramadan juga menyasar SMP di seluruh Kabupaten Gowa. Pengadaan buku Amaliah Ramadan ini nantinya dibayarkan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah atau BOS.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Dasar Disdik Gowa, Dr Ulfa Tenri Batari yang dikonfirmasi terpisah kepada wartawan membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan dengan anggota dewan terkait masalah buku Amaliah Ramadan.
Adapun permintaan anggota Komisi 4 DPRD Gowa, lanjut dia siap ditindaklanjuti.
“Kita akan tindaklanjuti permintaan anggota dewan. Jadi setelah ini, kita langsung instruksikan sekolah agar pengadaan buku Amaliah Ramadan ini hanya untuk kelas 3,4,5 dan 6,” ucapnya.
Ulfa pun menerangkan jikalau buku Amaliah Ramadan ini cukup baik dari sisi kualitas. Relevan dengan harganya. Kendati demikian, pengadaan buku Amaliah Ramadan sifatnya tidak wajib.
“Tidak wajib. Bagi sekolah yang menolak tidak masalah,” tutupnya.
(Bawa Karaeng, Isra)