Gowa. baktionline.id. Sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya oleh salah satu media online, yang mengatakan “Anggaran Karang Taruna Desa Bontoala diduga raib bertahun-tahun”.
Menurut sumber dengan inisial TR dalam berita tersebut mengatakan, anggaran Karang Taruna Desa Bontoala seperti “ditelan bumi”. Ia mengungkapkan bahwa selama ini tidak ada kejelasan mengenai penggunaan dana tersebut, dan kegiatan Karang Taruna hanya terlaksana sekali saja dalam beberapa tahun terakhir.
Pj. Kepala Desa Bontoala Kec. Pallangga Kab. Gowa, Jumriati Aggas, S.Sos.,ketika di sambangi oleh media baktionline di ruang kerjanya (Jumat, 30/10/2025) mengatakan, ” Apa yang diberitakan oleh media tersebut itu tidak tepat karena selama saya ada di sini kurang lebih tujuh bulan alhamdulillah kegiatan Karang Taruna berjalan dengan lancar, banyak kegiatan kepemudaan yang di koordinir oleh Karang Taruna semuanya terlaksana dengan baik.
Dan mengenai dana anggaran kegiatan Karang Taruna yang sempat menjadi sorotan, kami jelaskan bahwa anggaran kegiatan Karang Taruna itu memang tidak ada secara khusus dianggarkan dalam penganggaran Pemerintah Desa.

Itupun kalau ada anggaran atau dana yang disalurkan untuk kegiatan Karang Taruna itu diambilkan dari sebagian Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBD Kabupaten, bukan Dana Desa (DD) yang bersumber APBN Pusat. Adapun besaran nilainya itu tergantung kebijakan pemerintah desa dalam menyalurkan dana dalam setiap kegiatan Karang Taruna tersebut. Itupun disesuaikan dengan proposal anggaran yang diajukan oleh pengurus Karang Taruna dalam setiap kegiatan, ” ungkapnya.
Lanjut Ibu Jumriati menambahkan, “memang untuk tahun- tahun sebelumnya Pengurus Karang Taruna Desa Bontoala dan kegiatan-kegiatannya tidak berjalan efektif dan terlihat vakum, tidak ada satupun kegiatan Karang Taruna yang dilaksanakan sehingga ketika ada yang mempertanyakan atau menyoroti anggaran Karang Taruna kenapa tidak tersalurkan anggaran Karang Taruna tersebut?. Kami bisa menjawabnya bahwa dana apa yang mau disalurkan ke Karang Taruna sedangkan pengurus Karang Tarunanya sendiri sudah tidak ada yang aktif hanya namanya saja yang ada. Karena itu, dana kita alihkan ke kegiatan desa lainnya.
Justru ketika kami menyalurkan dana ke Karang Taruna pada tahun sebelumnya kami akan disoroti lagi bahwa kami menyalurkan dana anggaran kepada hal-hal kegiatan yang fiktif. Sehingga kami sebagai aparat pemerintah desa di sini kami harus berhati-hati betul dalam hal pemakaian anggaran desa, kami salurkan kepada suatu kegiatan dimana maksud dan tujuannya jelas dan bisa dipertanggungjawabkan, “papar ibu Jumriati yang dikenal sangat ramah kepada siapapun yang datang ke kantornya.

Kepala Urusan (Kaur) Keuangan Desa Bontoala, Ayu Rahmayaningsi, S.Sos, juga ikut menanggapi soal adanya sorotan tersebut, menurutnya bahwa, “Anggaran untuk kegiatan Karang Taruna yang dikatakan raib bertahun-tahun bagi kami itu tidak benar, Adapun anggaran untuk Karang Taruna dalam kepengurusan Karang Taruna yang baru ini, kami sudah salurkan dana belasan juta rupiah itu untuk kegiatan-kegiatan Karang Taruna selama ini termasuk baju PDH nya yang berjumlah 35 orang, bendera, makan minum dan lain-lainnya.
Belum kegiatan-kegiatan lainnya yang kami telah berikan dimana besar nilainya tergantung kepada proposal anggaran kegiatan yang akan dilaksanakan. Untuk sumber dananya kami sisipkan sebagian dari Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBD Kabupaten, bukan dari Dana Desa (DD) yang APBN Pusat.
Ayu mengaku untuk tahun-tahun sebelumnya kegiatan Karang Taruna memang tidak ada terlaksana karena kepengurusannya tidak aktif. Kemudian saya mau tanya apa maksud dan tujuannya menyoroti terus pemerintah Desa Bontoala ini ?, ” jelas Ayu dengan nada heran.

Ketua Karang Taruna Desa Bontoala Andi Rizal, kepada media baktionline menuturkan, ” untuk perihal Karang Taruna memang selama ini vakum tidak ada kegiatan, nanti akhir 2024 baru terbentuk pengurus baru dan resminya dilantik bulan Februari 2025. Sekarang sudah berjalan delapan bulan sudah berbagai kegiatan yang telah kami laksanakan. Saya sebagai ketua masih banyak kegiatan kedepan yang ingin kami kerjakan.
Oleh karena itu, saya minta tolong kepada seluruh masyarakat Desa Bontoala dengan adanya isu-isu dan sorotan ini, kami mohon kepada seluruh masyarakat Bontoala khususnya, kami minta dukungan dan kerjasamanya untuk bergabung mensupport terhadap kegiatan pemuda pemudi kita yang ada di desa ini. Adapun masalah yang kecil janganlah kita besar-besarkan, karena sejatinya Karang Taruna ini hadir dengan melalui proses yang panjang dan kehadirannya ingin melihat Desa Bontoala lebih baik kedepannya, ” tuturnya.

Menurut Andi Rizal selama kurang lebih 8 bulan ini telah banyak kegiatan yang telah Ia laksanakan dan manfaatnya telah dirasakan oleh banyak warga.
“Alhamdulillah kegiatan Karang Taruna selama ini berjalan dengan baik dan berjalan lancar, diantaranya adalah melaksanakan program Bupati Gowa yang dipercayakan sepenuhnya kepada kami oleh pemerintah desa untuk melaksanakannya.

Yaitu Program Annangkasi, adalah suatu program dimana program ini berfokus pada kebersihan di dalam wilayah Desa Bontoala. Kemudian Gowa Masannang, dimana program ini kami bersinergi dengan pihak pemerintah desa, pihak keamanan kepolisian, dan masyarakat bersama anggota Karang Taruna, Binmas dan Babinsa menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Desa Bontoala dari pihak orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” ungkap Andi Rizal dengan semangat.
Kedepan Karang Taruna Desa Bontoala di bawah Nakhoda Andi Rizal akan berencana melakukan berbagai kegiatan, diantaranya melakukan kegiatan Gerak Jalan Sehat, Sa’rayya Bontoala yaitu acara pementasan pagelaran seni dan budaya dan terakhir adalah kembali akan melaksanakan Turnamen Sepak Bola, Karang Taruna Cup Vol.2 yang akan mengundang berbagai klub sepak bola yang ada di luar Desa Bontoala.

Disinggung mengenai dananya, Andi Rizal menjawab bahwa, ” untuk dana kegiatan yang selama ini kita adakan maupun rencana kegiatan kedepan tetap kami bersinergi dan bekerjasama dengan pihak pemerintah desa sebagai penyokong dana terbesar bagi kegiatan kami ditambah dengan bantuan masyarakat dan para sponsor, ” jelasnya.
Salah satu tokoh masyarakat di Dusun Lambengi Desa Bontoala, Abd Rahman Dg Taba kepada media baktionline mengatakan, marilah kita sebagai masyarakat dan warga Desa Bontoala bersatu dan berpegangan tangan bersama-sama membangun desa yang kita cintai ini, agar tercipta suasana yang harmonis yang saling sipakatau, sipakainga dan sipakalabbiri.

Jangan diantara kita hanya persoalan kecil mau dibesar besarkan dan menyoroti pemerintah Desa Bontoala habis-habisan. Kalaupun kita mau menyorot masih banyak persoalan besar dan sangat merugikan masyarakat dalam hal dampak lingkungan yang perlu kita soroti di dalam wilayah Desa Bontoala. Yaitu banyaknya pembangunan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu dengan membangun suatu bangunan atau usaha di atas atau di sepanjang tanggul Taborong- Lambengi sungai Je’ne Berang, bahkan parahnya lagi lokasi objek tanah tanggul tersebut diperjual belikan oleh oknum tersebut, salah satu contoh bangunan liar yang diperjual belikan di samping bekas pabrik Kulit di atas saluran irigasi, yang bisa membuat saluran irigasi buntu karena banyaknya kotoran bekas bangunan.
Bagi kami ini yang perlu disoroti dan mengambil tindakan adalah perbuatan oknum ini, agar supaya hal-hal yang seperti ini tidak terulang lagi, ” ungkap Dg. Taba dengan semangatnya. (Bawa Karaeng, Kama)














