Gowa, baktionline.id.
Yayasan Budaya Bugis Makassar (YPGM) bekerjasama dengan Tabloid Bawa Karaeng dan New Tosil Cafe Malino mengadakan Dialog Kebangsaan dengan tema “Masa Depan Gowa Dalam Perspektif Para Tokoh”.
Dialog ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 3/8/24, di New Tosil Cafe Malino, Jl. Poros Air Tejun Takapala Bontolerung.
Amir Uskara, Darmawangsyah Muin, Husniah Talenrang, Rismawati Kadir Nyampa, dan Kamsina adalah sederet tokoh yang diundang sebagai narasumber dalam kegiatan ini.
Namun, yang berkesempatan hadir hanya Amir Uskara selaku Wakil Ketua MPR RI dan Rismawati Kadir Nyampa sebagai anggota DPRD Provinsi dari partai Demokrat. Sementara yang lainnya tidak sempat hadir walau sebelumnya menyatakan bersedia untuk hadir pada Dialog Kebangsaan.
Kedua tokoh tersebut didampingi dewan pakar, Ketua tim, MC dan relawannya.
Kehadiran kedua tokoh tersebut menjadi pusat perhatian dalam Dialog Kebangsaan.
Ahmad Pidris Zain sebagai Host dalam kegiatan ini tak luput memberi apresiasi atas kehadiran parah tokoh memenuhi undangan Tim Dialog Kebangsaan.
Amir Uskara saat dimintai gagasannya oleh Host dalam membangun Gowa kedepan mengatakan pentingnya membuka lapangan kerja di Gowa, kemudahan perizinan bagi investor akan menjadi kunci utama.
“Jika izin dipermudah, lapangan pekerjaan juga akan terbuka,” tegasnya.
Selain itu, Amir juga berbagi pengalamannya di parlemen yang kerap melakukan kunjungan dari berbagai daerah di dalam dan luar negeri.
“Dari daerah lain yang dapat diadaptasi di Gowa, meskipun tetap membutuhkan data yang akurat untuk implementasi yang tepat” bebernya.
Sementara itu, Rismawati Kadir Nyampa menjelaskan akan pentingnya pemberdayaan perempuan. Ia berargumen bahwa negara telah menyediakan ruang bagi perempuan untuk mengambil posisi penting yang selama ini didominasi oleh laki-laki.
Ia berharap para pemimpin perempuan juga dapat menduduki jabatan strategis seperti kepala dinas.
“Minimnya pendidikan adalah salah satu penyebab utama termarjinalkan perempuan dan ia menyerukan peningkatan akses pendidikan untuk memperbaiki kondisi ini” paparnya.
Dialog ini berlangsung dengan interaktif, karena kehadiran berbagai kalangan dan perwakilan komponen masyarakat yang memberikan pandangan dan juga pertanyaan kepada kedua tokoh tersebut.
Ahmad Pidris Zain selaku Host membuat dialog ini sebagai wadah untuk menggali pikiran dari para tokoh yang hadir dalam membangun Gowa ke depan. Kehadiran tamu undangan yang memberikan pertanyaan dan pernyataan juga menjadi ruang bagi tokoh untuk mendapatkan apa yang menjadi harapan masyarakat tentang Gowa ke depan.
Sebelum acara dialog dilaksanakan, terlebih dahulu ditampilkan tari padduppa lalu dilanjutkan sinrilik sebagai pengantar dialog.
Disela-sela kegiatan juga dihibur oleh Home Band Tosil.
Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari organisasi masyarakat (Ormas), tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda, tokoh adat, pemerhati budaya, aktivis mahasiswa, lembaga, media dan komunitas masyarakat hingga akademisi yang menunjukkan antusiasme tinggi dalam menyampaikan ide dan gagasannya terkait masa depan Gowa di hadapan para tokoh.
Hadir tokoh LSM seperti Sugiarto Pattanagara, Eddy Yusuf Daeng Lawa, Abdul Hakim Daeng Ngerang, Ketua Forum Perempuan Gowa Putri Ratu, Patahuddin Daeng Lewa sebagai Ketua Pemuda Ansor Gowa, yang juga sekretaris KNPI Gowa, FKKPI Gowa, Ari Paletteri Waketum LSM Gempa, Muhlis Paraja Ketua AMAN Gowa dan beberapa ormas, lembaga dan komunitas lainnya.
Juga nampak ketua Umum Gerimis Muhammad Tawakkal, Ketua Umum Danbogar Sakir Dg. Rappung S.H bersama pengurusnya.
Mereka memandang dialog ini penting sebagai peluang emas bagi para bakal calon pemimpin Gowa untuk mendengarkan dan memahami persoalan yang masih belum terselesaikan di Gowa.
Isu-isu krusial seperti infrastruktur jalan, sarana prasarana kesehatan, dan layanan pendidikan menjadi sorotan utama dalam diskusi malam itu.
(Bawa Karaeng, Ucca)
