Gowa, baktioline.id, Mitologi Bumi Sulawesi (MBS) melaksanakan program Road to School edisi ke-3. Kali ini, MBS menyambangi SMAN 1 Gowa (Salis). Program ini adalah kerjasama antara MBS dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Dana Indonesiana dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Kegiatan tersebut dilaksanakan Rabu (13/5/24) di ruang laboratorium Biologi Salis. Adapun tema yang diangkat dalam program Road To School kali ini adalah “Sejarah Islam Gowa Pada Masa Pemerintahan Sultan Alauddin Raja Gowa ke XIV”.
Menghadirkan pemateri Muh. Alif Zulkifli sebagai Duta Budaya Kota Makassar, Ramlah selaku Duta Baca Sulsel dan Ichwal Achmady selaku Direktur MBS.
Kepala SMAN 1 Gowa, Islamuddin, S.Pd, M.Pd. mengatakan kehadiran MBS menyambangi sekolahnya sangat sejalan dengan kegiatan yang sementara dilaksanakan yakni Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mengangkat tema kearifan lokal
“Salis tentu patut bangga karena telah dipilih untuk dikunjungi oleh MBS. Apalagi kegiatan sejarah dan budaya semacam ini sangat dibutuhkan bagi peserta didik saat ini, utamanya sejarah dan budaya lokal kita,” jelas Islamuddin.
Bak gayung bersambut, ternyata Salis saat ini telah giat dalam memasyarakatkan dan membudayakan kearifan lokal, utamanya berbahasa Makassar. Dalam penuturannya, Islamuddin membeberkan jika saat ini Salis menetapkan hari Rabu sebagai hari berbahasa Makassar.
“Jadi kami disini menetapkan hari Rabu itu sebagai hari berbahasa Makassar, agar kita tidak lupa dengan budaya kita sendiri utamanya Bahasa Makassar,” ungkapnya.
Satu hal penekanan yang patut menjadi perhatian, khususnya bagi generasi Z saat ini kata Islamuddin adalah bagaimana mengembalikan adat budaya pada tempatnya.
Apakah adat budaya kita saat ini telah jauh melenceng? Islamuddin menjelaskan jika saat itu budaya lokal kita telah mulai digeser oleh kemajuan zaman, sehingga jika tidak sekarang dan bukan kita yang berupaya untuk mengembalikan adat budaya itu, maka tentu budaya kita akan tenggelam ditelan masa.
Di tempat terpisah, Iwal Achmady selaku Direktur MBS mengungkapkan Program Road to School adalah wadah untuk memberikan wawasan kepada peserta didik tentang pentingnya mengenal budaya yang ada di Sulsel.
“Jadi MBS hadir di sekolah tidak dalam rangka mengajari para siswa, tapi lebih kepada bagaimana wawasan peserta didik bisa dibuka sehingga mereka mengenal sejarah dan budayanya sendiri” jelas Iwal disela-sela acara.
Bahkan lanjut Iwal, MBS menghadirkan Duta Baca dan Duta Budaya adalah bagian dari penguatan kepada peserta didik tentang pentingnya literasi, utamanya literasi budaya.
“Kami di MBS punya cita-cita agar generasi Z saat ini tidak kehilagan jati diri sebagai orang Sulsel yang punya sejarah begitu besar dan Budaya yang begitu kuat. Program MBS Road to School ini menjadi aksi nyata kami terhadap penguatan Budaya lokal terhadap gempuran budaya asing, utamanya dalam era digital saat ini.
Peserta didik yang hadir dalam kegiatan ini cukup antusias dalam mengikuti materi yang disampaikan. Tanggapan dan pertanyaan datang silih berganti dari peserta Road To School. Sebelumnya, MBS telah menyambangi SMA Kartika XX-1 Makassar dan SMAN 14 Gowa dalam kampanye Gema Budaya Warisan Nusantara.
