Bulukumba, baktionline id
Riset eLSTUDIKA Indonesia memberikan analisis mendalam mengenai dinamika pemilihan yang dapat menguntungkan pasangan JMS-TSY di Pilkada Bulukumba.
Hal itu disampaikan Ardiansyah R, Supervisor Riset eLSTUDIKA Indonesia
Menurutnya, lanskap politik di Bulukumba telah berubah sejak Pilkada 2020, dimana saat itu Andi Muchtar Ali Yusuf dan Edy Manaf meraih kemenangan.
Dijelaskan Ardiansyah, pasangan calon nomor 1, Jamaluddin M. Syamsir dan Tomy Satria Yulianto, menunjukkan potensi kemenangan yang menjanjikan di Pilkada Bulukumba 2024, berdasarkan hasil pemilukada sebelumnya.
Pada 2020, A. Muchtar Ali Yusuf dan Edy Manaf meraih 92.978 suara, setara dengan 39,2% dari total suara, mengungguli tiga pasangan calon lainnya. Pasangan H. Askar H.L. dan Arum Spink berada di posisi kedua dengan 67.855 suara (28,6%), diikuti oleh Tomy Satria Yulianto dan Andi Makkasau dengan 63.672 suara (26,9%), serta pasangan Andi Hamzah Pangki dan A. Murniyati dengan 12.517 suara (5,3%), ungkap Ardiansyah.
Lanjutnya, pada pilkada 2020, pasangan A. Muchtar dan Edy unggul dibeberapa kecamatan non-basis politik, seperti Kecamatan Kajang, Herlang, Bontotiro, dan Bontobahari. Meskipun berhasil memanfaatkan dukungan di wilayah tersebut, pasangan JMS-TSY berpotensi mengubah peta suara, terutama dengan dukungan lokal JMS sebagai putra asli Kajang.
Menariknya, kata Ardiansyah JMS memiliki peluang besar untuk merebut suara di Bulukumba Timur. Meskipun petahana unggul di wilayah ini pada 2020, JMS dapat memanfaatkan koneksi lokal untuk menarik dukungan maksimal. Tren pemilukada sebelumnya menunjukkan bahwa kandidat asal Bulukumba Timur selalu meraih suara tertinggi di empat kecamatan tersebut, seperti yang terjadi pada Pak Zainuddin pada 2009 dan Pak Kahar Muslim pada 2014.
Ardiansyah juga mencatat bahwa pasangan dengan tagline “Harapan Baru” berhasil memenangkan suara di Kecamatan Bulukumpa dan Rilau Ale, meskipun dengan selisih suara yang tidak signifikan. Di Bulukumpa, Tomy Satria menempati posisi kedua dengan selisih sekitar 4.000 suara, sementara di Rilau Ale selisihnya sekitar 5.000 suara. Persaingan di Kecamatan Gantarang dan Kindang pada Pilkada 2024 diperkirakan akan sangat ketat, terutama di Gantarang yang memiliki jumlah pemilih terbanyak.
Dukungan dari A. Mattampawali (A. Ungko), saudara mantan Bupati Bulukumba, dapat menambah daya tarik dan legitimasi pasangan JADIMI. Pengaruhnya yang kuat di komunitas berpotensi menjadi kunci bagi keberhasilan mereka. Dukungan tokoh lokal sering kali menjadi penentu kemenangan, terang Ardiansyah.
Pasangan JMS-TSY juga mendapat dukungan penting dari Arum Spink sebagai Ketua Tim Pemenangan, serta tokoh-tokoh berpengaruh seperti Andi Hamzah Pangki dan A. Murniyati Makking. Menariknya, keempat tokoh ini adalah kontestan pada Pilkada 2020, kini bersatu di barisan JADIMI, dan Tomy Satria Yulianto sebagai kandidat bupati sebelumnya memiliki dukungan ideologis yang luas di 10 kecamatan, urai Ardiansyah.
Jika JMS dapat memanfaatkan pemetaan basis suara dari para kandidat Pemilukada 2020 yang berada di barisan yang sama, serta fokus pada interaksi langsung dengan masyarakat, mereka berpotensi menarik pemilih baru dan memperkuat dukungan di sepuluh kecamatan. Penyampaian visi yang jelas dan penanganan isu-isu relevan dapat menjadi kunci dalam meningkatkan potensi kemenangan pasangan JMS-TSY “JADIMI” di Pilkada 2024,tutup Ardiansyah.
(Bawa Karaeng, Isra)